Hal-hal penting yang dapat diambil:
- Stablecoin didesain untuk menjaga stabilitas harga dan menjembatani kesenjangan antara uang fiat dan mata uang kripto.
- Mata uang ini dipatok pada aset tradisional seperti uang fiat atau emas, menjadikannya alternatif yang relatif lebih tidak mudah berubah dibandingkan mata uang kripto pada umumnya.
- Menjanjikan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah, stablecoin merupakan alternatif solusi perbankan tradisional.
- Mereka memungkinkan pedagang untuk menyimpan uang mereka dalam ekosistem kripto sambil menyimpannya dalam aset yang stabil di antara perdagangan atau selama periode yang tidak stabil.
- Stablecoin tidak bebas risiko. Beberapa stablecoin algoritmik telah mengalami depresiasi di masa lalu.
Apa Itu Stablecoin?
Stablecoin adalah mata uang kripto yang harganya dipatok pada aset tertentu – yang paling sering, tetapi tidak selalu, adalah dolar Amerika Serikat.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa harga mata uang kripto dapat naik dan turun secara drastis dalam waktu singkat. Mengingat harga historis Bitcoin (BTC) pada Februari 2021, harga Bitcoin hampir dua kali lipat, naik dari sekitar US $ 32.000 menjadi US $ 58.800. Namun, harganya kemudian turun drastis tiga bulan kemudian pada Mei 2021 menjadi sekitar US$34.000.
Fluktuasi seperti itu, atau yang disebut ‘volatilitas jangka pendek’, membuat mata uang kripto tidak cocok untuk digunakan sehari-hari oleh masyarakat umum.
Melayani tujuan untuk mempertahankan nilai dan daya beli, mematok terhadap aset dapat membuat stablecoin lebih tahan terhadap fluktuasi pasar dalam ruang mata uang kripto. Sebagai contoh, salah satu stablecoin yang paling populer – Tether (USDT ) – umumnya bernilai US$1. Stablecoin populer lainnya termasuk USD Coin (USDC) dan Dai (DAI).
Tidak seperti mata uang kripto pada umumnya, stablecoin tidak hanya memiliki volatilitas yang jauh lebih rendah karena sifatnya yang didukung aset, tetapi juga berperan sebagai penghubung antara mata uang kripto dan uang fiat untuk memfasilitasi transaksi dan pertukaran komersial sehari-hari.
Manfaat stablecoin meliputi:
- Volatilitas yang lebih rendah
- Biaya transaksi yang lebih rendah
- Opsi yang lebih aman untuk menyimpan dana di ekosistem kripto
- Pembayaran waktu nyata
Manfaat-manfaat ini membuat stablecoin lebih kompetitif dibandingkan mata uang kripto lainnya, karena stablecoin meringankan sejumlah masalah yang dihadapi konsumen dan bisnis. BTC dan mata uang kripto lainnya saat ini tidak dapat menawarkan tingkat stabilitas dan skalabilitas yang sama untuk transaksi waktu nyata dibandingkan dengan stablecoin.
Total kapitalisasi pasar dari semua stablecoin di dunia telah mencapai lebih dari setengah volume perdagangan kripto global, menjadikannya aset penting bagi ekosistem DeFi.
Untuk Apa Stablecoin Digunakan?
Ada Empat Jenis Stablecoin:
- Stablecoin yang dijaminkan dengan fiat (yang paling populer)
- Stablecoin yang didukung kripto
- Stablecoin yang didukung komoditas
- Stablecoin tanpa jaminan
Kegunaan utama dari stablecoin adalah untuk memfasilitasi perdagangan di bursa kripto. Alih-alih membeli BTC secara langsung dengan fiat, seperti dolar AS, pedagang sering kali menukar fiat mereka dengan stablecoin. Setelah itu, mereka akan menggunakan stablecoin untuk melakukan jual beli mata uang kripto lain, misalnya BTC atau CRO.
Stablecoin juga memiliki potensi untuk bertindak sebagai alternatif pembayaran untuk mata uang fiat. Dengan menggunakan stablecoin, bisnis dapat menerima pembayaran dengan biaya yang sangat rendah, dan pemerintah dapat menjalankan program bantuan tunai bersyarat dengan lebih lancar. Stablecoin juga dapat digunakan untuk mendistribusikan bantuan moneter dengan cepat kepada penerima manfaat di seluruh dunia, berkat kecepatan transaksinya yang tinggi.
Kegunaan lain dari stablecoin adalah untuk mengirim dana melintasi perbatasan internasional. Digital sol, stablecoin yang dipatok ke sol, mata uang nasional Peru, diluncurkan di blockchain Stellar pada September 2021. Ini dapat ditukar antara individu di berbagai negara untuk transfer uang lintas batas tanpa biaya pihak ketiga.
Bagaimana Cara Kerja Stablecoin?
Pematokan stablecoin hampir sempurna satu-ke-satu melalui berbagai metode, termasuk:
Pencadangan aset yang dipatok
Pencadangan aset yang dipatok mengacu pada sistem yang sepenuhnya dijamin dengan aset yang dipatok, di mana pelaku arbitrase diberi insentif dengan membantu menstabilkan harganya. Ketika harga stablecoin lebih rendah dari aset yang dipatok, pelaku arbitrase dapat membeli stablecoin dengan harga yang lebih rendah sebelum menebusnya dengan harga aset yang dipatok. Sebaliknya, ketika harga stablecoin lebih tinggi daripada aset yang dipatok, pelaku arbitrase dapat menjual kepemilikannya untuk mendapatkan keuntungan. Contoh stablecoin yang dipatok aset adalah USDC dan USDT.
Stablecoin ganda
Ada dua koin dalam sistem ini, di mana satu koin adalah koin yang dipatok dan yang lainnya adalah koin yang digunakan untuk menyerap volatilitas koin yang dipatok.
Stablecoin algoritmik
Alih-alih menggunakan sistem cadangan atau aset yang didukung, stablecoin algoritmik menggunakan pendekatan algoritmik sepenuhnya untuk menyesuaikan pasokan mereka dalam menanggapi fluktuasi harga. Namun, karena sifatnya yang tidak dijaminkan dan ketergantungan pada algoritme untuk mempertahankan patokan aset, mereka secara luas dianggap lebih rentan terhadap risiko depresiasi.
Stablecoin algoritmik sangat bergantung pada pedagang independen yang tertarik untuk mendapatkan keuntungan dari peluang arbitrase algoritme untuk mempertahankan patokan. Dalam periode ketidakpastian atau krisis, kurangnya permintaan terhadap aset digital dapat menyebabkan aset tersebut kehilangan nilai yang luar biasa dalam waktu singkat. Fenomena ini dikenal sebagai spiral kematian, seperti yang terlihat pada kecelakaan Terra (LUNA) pada Mei 2022.
Oleh karena itu, ketika stablecoin tanpa agunan dibandingkan dengan stablecoin beragun aset, stablecoin beragun aset umumnya dipandang sebagai opsi yang lebih aman.
Pinjaman dengan leverage
Stablecoin pinjaman dengan leverage didukung oleh sistem jaminan berlebih. Contoh yang paling sukses adalah DAI, yang dijamin oleh beberapa stablecoin dan mata uang kripto. Bagian terbesar dari dukungannya terdiri dari USD Coin (USDC) dan Pax Dollar (USDP), diikuti oleh Ethereum (ETH) dan Wrapped Bitcoin (WBTC). Jika harga agunan turun tajam, posisi utang akan dilikuidasi, dan sisa agunan akan dikembalikan kepada pengguna.
Apakah Stablecoin Aman?
Kekhawatiran umum mengenai stablecoin adalah apakah stablecoin aman dan dapat diandalkan sebagai alternatif dari fiat. Pelaku pasar harus mempertimbangkan dua hal. Pertama, lakukan saran kripto klasik dari DYOR sebelum melakukan deposit. Periksa entitas penerbit, riwayat, dan proyek-proyek sebelumnya secara mendetail sebelum membeli stablecoin. Kedua, jika ragu, pengguna dapat memindahkan dana mereka ke stablecoin lain atau bahkan mata uang kripto lainnya.
Apa Selanjutnya untuk Stablecoin?
Saat ini, peraturan stablecoin masih dalam tahap diskusi di sebagian besar yurisdiksi. Sebagai contoh, Kelompok Kerja Presiden untuk Pasar Keuangan di AS – yang terdiri dari para kepala Departemen Keuangan AS, Federal Reserve, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC) – mengeluarkan laporan laporan pada November 2021 meningkatkan risiko terkait kurangnya transparansi, integritas pasar, dan perlindungan investor. Legislasi untuk mengatur penerbit stablecoin telah diusulkan tetapi belum diberlakukan.
Dengan semakin diterimanya mata uang kripto dan kemantapan yang dibawa oleh stablecoin ke DeFi, peran integral mereka dalam ekosistem semakin kuat. Mereka membuat perdagangan dan peminjaman mata uang kripto menjadi lebih mudah. Meskipun undang-undang di beberapa negara mungkin menempatkan batasan dan persyaratan tambahan pada penerbit stablecoin, badan pengatur keuangan dan pemangku kepentingan terkait juga diantisipasi akan terus bekerja sama dalam mencari cara untuk mendorong inovasi keuangan sambil meminimalkan risiko terkait.
Pelajari Lebih Lanjut Tentang Stablecoin
Crypto.com menawarkan stablecoin paling populer di pasar untuk diperdagangkan, termasuk USD Coin (USDC), Tether (USDT), dan Dai (DAI). Pengguna dapat membelinya di Aplikasi Crypto.com atau Exchange. Bagi Anda yang baru mengenal kripto, kunjungi Universitas Crypto.com dan Pusat Bantuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara membeli stablecoin dan mata uang kripto lainnya.
Uji Tuntas dan Lakukan Riset Anda Sendiri
Semua contoh yang tercantum dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi. Anda tidak boleh menafsirkan informasi atau materi lain tersebut sebagai nasihat hukum, pajak, investasi, keuangan, atau nasihat lainnya. Tidak ada yang terkandung di sini yang merupakan ajakan, rekomendasi, dukungan, atau penawaran oleh Crypto.com untuk berinvestasi, membeli, atau menjual koin, token, atau aset kripto lainnya. Pengembalian dari pembelian dan penjualan aset kripto dapat dikenakan pajak, termasuk pajak keuntungan modal, di yurisdiksi Anda. Setiap deskripsi produk atau fitur Crypto.com hanya untuk tujuan ilustrasi dan bukan merupakan dukungan, undangan, atau ajakan.
Selain itu, Crypto.com Exchange berbeda dengan Aplikasi Utama Crypto.com, dan ketersediaan produk dan layanan di Crypto.com Exchange tunduk pada batas yurisdiksi. Sebelum mengakses Crypto.com Exchange, silakan lihat tautan berikut dan pastikan Anda tidak berada di yurisdiksi yang dibatasi secara geografis.
Kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan atau prediktor kinerja masa depan. Nilai aset kripto bisa naik atau turun, dan Anda bisa kehilangan semua atau sebagian besar harga pembelian Anda. Saat menilai aset kripto, penting bagi Anda untuk melakukan riset dan uji tuntas untuk membuat penilaian terbaik, karena pembelian apa pun menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya.
