Apa itu Solana?

Solana adalah protokol proof of stake single-chain yang berfokus untuk menyediakan skalabilitas tanpa mengorbankan desentralisasi atau keamanan. Throughput blockchain Solana yang tinggi didasarkan pada proof of history (PoH) dan proof of stake (PoS). Dibangun oleh sebuah tim insinyur jaringan, Solana bertujuan untuk menjadi blockchain utama bagi aplikasi internet modern.

Sejarah singkat Solana

Solana adalah hasil pemikiran Anatoly Yakovenko. Pada November 2017, Yakovenko memublikasikan white paper yang menjelaskan metode ketepatan waktu untuk sistem terdistribusi yang disebut proof of history. Dia berpendapat bahwa salah satu hal yang membatasi skalabilitas dalam blockchain seperti Bitcoin dan Ethereum adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsensus pada rangkaian transaksi. Dengan proof of history, Anda dapat membuat catatan historis yang membuktikan bahwa sebuah event terjadi dalam suatu momen tertentu, hal ini mengotomatisasi keseluruhan proses pengurutan pada blockchain.

Pada Februari 2018, Yakovenko dan mantan kolega Qualcomm, Greg Fitzgerald, merilis prototipe dari implementasi sumber terbuka pertama dari white paper Anatoly. Segera setelahnya, mereka, bersama dengan sesama kolega Qualcomm, Stephen Akridge, dan tiga lainnya mendirikan Solana, sebuah nama yang terinspirasi dari pantai tempat Yakovenko, Fitzgerald, dan Akridge tinggal dan berselancar selama 3 tahun saat periode mereka bekerja di Qualcomm.

Cara kerja Solana

Inti solusi penskalaan Solana adalah jam terdesentralisasi bernama proof of history, dibangun untuk menyelesaikan masalah waktu dalam jaringan terdistribusi, karena di sana tidak ada satu pun sumber waktu tepercaya. Dengan menggunakan verifiable delay functions (VDF), PoH memungkinkan setiap node untuk menghasilkan stempel waktu secara lokal dengan komputasi SHA256. Hal ini menghilangkan kebutuhan atas penyebaran stempel waktu di seluruh jaringan, meningkatkan efisiensi jaringan secara keseluruhan. Salah satu dari keuntungan terbesar SOL adalah skalabilitasnya. Solana mampu memproses lebih dari 700.000 transaksi per detik. Kemampuan throughput yang tinggi ini sangat menarik, terutama bagi trader berfrekuensi tinggi. Kasus penggunaan pertama untuk aplikasi DeFi di Solana adalah Serum, dibangun oleh tim di belakang FTX.

Untuk apa Solana digunakan?

Solana adalah blockchain bertujuan umum yang menyaingi Ethereum. Solana memiliki fondasi teknis yang berbeda: pengembang menulis aplikasi menggunakan Rust, bukan Solidity atau Vyper. Aplikasi pengguna akhir mencakup keuangan terdesentralisasi (DeFi), non-fungible token (NFT), marketplace, dan gaming.

Mata uang kripto native Solana, SOL, digunakan untuk membayar biaya transaksi dan staking untuk mendukung jaringan.