Breakout Palsu

Breakout palsu dalam perdagangan mata uang kripto adalah situasi ketika harga mata uang kripto bergerak menembus level support atau resistance (breakout), tetapi cepat berbalik arah dan bergerak kembali di kisaran harga sebelumnya.

Trader sering mengandalkan breakout sebagai sinyal kenaikan harga (bullish) atau penurunan harga (bearish) dan berharap momentum akan berlanjut menuju breakout. Namun, breakout palsu bisa menyebabkan kerugian mendadak jika trader memasuki posisi berdasarkan breakout, padahal harga gagal mempertahankan pergerakan. Trader sering menggunakan order stop-loss untuk memitigasi risiko yang terkait dengan breakout palsu.

Pada breakout palsu level resistance, harga bergerak di atas level resistance lalu jatuh kembali di bawahnya. Keadaan ini dapat menjebak trader bullish yang telanjur mengira harga akan terus naik. Sebaliknya, breakout palsu pada level support terjadi ketika harga turun di bawah level support, tetapi cepat naik kembali di atasnya sehingga menyebabkan kerugian pada trader yang telanjur mengira pergerakan turun akan berlanjut.

Perlu dicatat bahwa manipulasi pasar oleh trader atau institusi besar (“whale“) dapat memicu breakout untuk memikat trader ritel sebelum membalikkan harga. Di samping itu, kurangnya volume atau keyakinan pada pergerakan harga dapat mengendurkan tindak lanjut. Kondisi lewah beli (overbought) atau lewah jual (oversold) juga dapat menyebabkan lonjakan atau penurunan harga sementara, yang cepat terkoreksi.

Cara menghindari breakout palsu antara lain memastikan breakout didukung dengan volume jual-beli yang tinggi, karena volume yang rendah dapat menunjukkan kurangnya minat beli atau jual yang sungguh-sungguh, dan menunggu untuk melihat apakah harga akan kembali menguji level breakout dan bertahan, yang dapat mengonfirmasi validitas breakout.

Di samping itu, menggabungkan sinyal breakout dengan indikator teknis seperti Indeks Kekuatan Relatif (RSI), osilator stokastik, atau rata-rata pergerakan (MA) untuk menyaring sinyal-sinyal lemah dapat membantu menghindari breakout palsu, juga mempertimbangkan tren pasar yang lebih luas dan berita peristiwa sebagai faktor tambahan yang dapat memengaruhi validitas breakout.