Standar Enkripsi Tingkat Lanjut (AES)
Standar Enkripsi Tingkat Lanjut (Advanced Encryption Standard [AES]), awalnya dikenal sebagai “Rijndael”, adalah algoritma enkripsi yang banyak digunakan yang dirancang untuk mengamankan data sensitif. Dikembangkan oleh Vincent Rijmen dan Joan Daemen, algoritma ini kemudian disetujui sebagai standar enkripsi federal di Amerika Serikat pada 2001.
Rijndael adalah keluarga sandi (cipher) dengan ukuran blok 12 bit, tetapi dengan tiga panjang kunci yang berbeda: 128, 192, dan 256 bit. Setiap panjang kunci sesuai dengan jumlah putaran enkripsi yang berbeda (10, 12, dan 14). Algoritma AES melibatkan beberapa putaran pemrosesan, termasuk substitusi (SubBytes), permutasi (ShiftRows), pencampuran (MixColumns), dan penambahan kunci putaran. Setiap putaran mengubah teks biasa (plaintext) menjadi teks sandi (ciphertext) sehingga rekayasa balik sulit dilakukan tanpa kunci yang benar.
Algoritma AES adalah algoritma kunci simetris (kunci yang sama digunakan untuk mengenkripsi ataupun mendekripsi data), dan dianggap sebagai sandi yang solid dan aman berkat besarnya ukuran kunci dan rumitnya proses enkripsi.
AES tahan terhadap berbagai serangan kriptografi, termasuk serangan brute-force. Algoritmanya pun telah dianalisis secara ekstensif dan digunakan secara global untuk mengamankan informasi sensitif. Selain itu, AES efisien dalam implementasi perangkat lunak/keras sehingga cocok untuk berbagai peranti dan aplikasi.
Poin Utama
Standar Enkripsi Tingkat Lanjut (Advanced Encryption Standard [AES]) adalah algoritma enkripsi yang banyak digunakan yang ditetapkan oleh National Institute of Standards and Technology (NIST) AS pada 2001 dan dirancang untuk mengamankan data sensitif.
